Keajaiban Ara: Buah Penuh Sejarah, Gizi, dan Simbolisme

Ara, atau dikenal juga sebagai buah tin, adalah salah satu buah tertua dan paling dihormati dalam sejarah peradaban manusia. Kehadirannya tidak hanya memanjakan lidah dengan rasa manisnya yang unik dan teksturnya yang lembut, tetapi juga membawa segudang cerita, simbolisme, dan manfaat kesehatan yang telah diakui sejak zaman dahulu kala. Dari kitab suci hingga meja makan modern, ara terus mempesona dan memberikan kontribusi penting bagi kehidupan manusia. Artikel ini akan menyelami lebih dalam tentang segala aspek buah ara, mulai dari sejarah, botani, nilai gizi, budidaya, hingga perannya dalam kebudayaan dan ekosistem.

1. Sejarah dan Simbolisme Ara: Jejak Ribuan Tahun Peradaban

Sejarah ara (Ficus carica) adalah jalinan yang rumit dengan sejarah manusia itu sendiri. Bukti arkeologi menunjukkan bahwa ara adalah salah satu tanaman pertama yang dibudidayakan oleh manusia. Penemuan sisa-sisa ara di Lembah Yordania yang berusia sekitar 11.400 tahun SM menjadikannya sebagai tanaman budidaya tertua yang diketahui, bahkan mendahului gandum dan jelai. Ini menunjukkan bahwa ara memiliki peran sentral dalam transisi manusia dari gaya hidup berburu-meramu ke pertanian menetap, sebuah revolusi yang membentuk dasar peradaban kita.

1.1. Ara dalam Agama dan Mitologi

Tidak mengherankan jika tanaman yang begitu kuno dan penting ini menemukan jalannya ke dalam narasi agama dan mitologi berbagai budaya di seluruh dunia. Dalam tradisi Abrahamik, ara sering dikaitkan dengan kesuburan, kemakmuran, dan bahkan pencerahan.

"Demikianlah pohon ara tidak pernah berdiri sendiri. Ia adalah cerminan dari jejak peradaban, simbol dari keyakinan, dan penanda dari perjalanan panjang manusia di muka bumi."

1.2. Simbolisme dalam Budaya Populer dan Seni

Selain konteks agama, ara juga telah lama menjadi motif dalam seni dan sastra. Dari lukisan-lukisan Renaissance yang menggambarkan adegan-adegan Alkitab hingga puisi modern yang menggunakan metaforanya, ara terus menginspirasi. Daun ara yang khas sering digunakan untuk menutupi ketelanjangan dalam seni, melanjutkan tradisi yang dimulai dari kisah Adam dan Hawa, menunjukkan simbolisme kesopanan atau penyamaran.

Di banyak budaya, ara melambangkan perdamaian dan kemakmuran. Ungkapan "duduk di bawah pohon ara dan anggur miliknya" adalah gambaran ideal tentang perdamaian dan keamanan yang berasal dari kitab suci, yang menyiratkan kehidupan yang tenang, berlimpah, dan tanpa rasa takut.

2. Botani dan Klasifikasi: Dunia Rumit Genus Ficus

Secara botani, ara adalah anggota genus Ficus, bagian dari famili Moraceae (keluarga murbei). Genus Ficus sangat besar dan beragam, mencakup sekitar 850 spesies pohon, semak, dan liana di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Yang paling terkenal tentu saja adalah Ficus carica, pohon ara sejati yang menghasilkan buah yang kita makan. Namun, spesies Ficus lainnya juga memiliki signifikansi ekologis dan budaya yang besar, seperti pohon beringin (Ficus benghalensis) dan pohon karet (Ficus elastica).

2.1. Struktur Unik Buah Ara (Syconium)

Salah satu aspek paling menarik dari botani ara adalah strukturnya yang unik. Apa yang kita sebut "buah" ara sebenarnya bukanlah buah botani sejati. Sebaliknya, ia adalah sebuah struktur yang disebut syconium, yaitu perbungaan tertutup (inflorescence) yang membentuk wadah berdaging. Di dalam syconium inilah bunga-bunga ara yang sangat kecil dan banyak bersembunyi.

Meskipun sebagian besar spesies ara memerlukan tawon untuk penyerbukan, Ficus carica yang dibudidayakan secara komersial (terutama varietas 'Common Fig') memiliki kemampuan partenokarpi, artinya dapat menghasilkan buah tanpa penyerbukan. Ini sangat menguntungkan bagi petani di daerah di mana tawon ara tidak ada.

2.2. Spesies Ficus Lain yang Menarik

Selain Ficus carica, genus Ficus menyimpan banyak keajaiban botani lainnya:

3. Ragam Varietas dan Morfologi Ara

Meskipun semua buah ara berasal dari spesies Ficus carica, ada ribuan varietas yang telah dikembangkan selama berabad-abad, masing-masing dengan karakteristik unik dalam rasa, warna, ukuran, dan ketahanan terhadap iklim. Varietas-varietas ini dikelompokkan berdasarkan kebutuhan penyerbukannya:

3.1. Varietas Ara Unggulan di Dunia

Berikut adalah beberapa varietas ara yang populer dan dikenal luas di seluruh dunia:

Setiap varietas ara menawarkan pengalaman rasa dan tekstur yang berbeda, memberikan pilihan yang kaya bagi para penikmat buah ini di seluruh dunia.

4. Manfaat Kesehatan dan Nilai Gizi Ara

Ara tidak hanya lezat tetapi juga merupakan sumber nutrisi yang luar biasa, menjadikannya tambahan yang sangat baik untuk diet sehat. Baik segar maupun kering, ara dikemas dengan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang esensial untuk kesehatan optimal.

4.1. Profil Gizi Umum

Ara segar rendah kalori dan lemak, sementara ara kering memiliki konsentrasi nutrisi yang lebih tinggi karena airnya telah dihilangkan. Umumnya, ara mengandung:

4.2. Manfaat Kesehatan Spesifik

Berkat profil nutrisinya yang kaya, ara menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang mengesankan:

Dengan semua manfaat ini, tidak heran jika ara dianggap sebagai "superfood" alami yang patut dimasukkan dalam diet harian kita.

5. Budidaya Ara: Dari Tanah hingga Panen

Membudidayakan ara bisa menjadi pengalaman yang sangat memuaskan, baik untuk kebun rumahan maupun skala komersial. Pohon ara relatif mudah dirawat, toleran terhadap kekeringan setelah mapan, dan dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi iklim, meskipun mereka tumbuh paling baik di daerah beriklim hangat.

5.1. Pemilihan Lokasi dan Tanah

5.2. Penanaman dan Perawatan Awal

5.3. Pemangkasan

Pemangkasan adalah aspek penting dalam budidaya ara untuk menjaga ukuran, bentuk, dan produktivitas pohon. Ada beberapa pendekatan pemangkasan:

5.4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pohon ara umumnya tahan terhadap banyak hama dan penyakit, tetapi beberapa masalah dapat muncul:

5.5. Panen Buah Ara

Buah ara tidak akan matang setelah dipetik, jadi penting untuk memanennya pada waktu yang tepat. Buah ara matang akan terasa lembut saat disentuh, sedikit mengendur pada batang, dan seringkali memiliki "air mata" nektar di bagian bawahnya. Warna buah akan bervariasi tergantung varietas.

Dengan perawatan yang tepat, pohon ara Anda dapat menghasilkan buah yang melimpah dan lezat selama bertahun-tahun.

6. Pengolahan dan Pemanfaatan Ara

Fleksibilitas ara dalam pengolahan dan pemanfaatan adalah salah satu alasan mengapa buah ini begitu dicintai. Ara dapat dinikmati dalam berbagai bentuk, masing-masing menawarkan pengalaman kuliner yang berbeda.

6.1. Ara Segar

Tidak ada yang mengalahkan kesederhanaan dan kelezatan ara segar. Ketika matang sempurna, ara segar memiliki daging yang lembut, manis, dan sedikit kenyal dengan biji-biji kecil yang renyah.

6.2. Ara Kering

Mengeringkan ara adalah metode pengawetan kuno yang memungkinkan kita menikmati buah ini sepanjang tahun. Proses pengeringan mengkonsentrasikan gula dan nutrisi, menghasilkan camilan yang lebih manis dan padat kalori.

6.3. Produk Olahan Lainnya

6.4. Pemanfaatan Non-Kuliner

Selain nilai kuliner dan nutrisinya, ara juga memiliki kegunaan lain:

Dari hidangan pembuka yang mewah hingga obat tradisional, ara membuktikan dirinya sebagai buah serbaguna yang telah melayani manusia dalam berbagai cara sepanjang sejarah.

7. Ara dalam Ekosistem: Sebuah Spesies Kunci

Di luar meja makan dan konteks budaya, pohon ara memainkan peran yang sangat penting dalam ekosistem, terutama di hutan hujan tropis. Mereka sering dianggap sebagai "spesies kunci" (keystone species) karena dampak yang tidak proporsional yang mereka miliki pada lingkungan mereka relatif terhadap biomassa mereka.

7.1. Ketergantungan Mutualisme dengan Tawon Ara

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, hubungan mutualistik antara pohon ara dan tawon ara adalah inti dari keberadaan kedua spesies. Ketergantungan ini adalah salah satu contoh paling ekstrem dari koevolusi di alam, di mana dua spesies telah berkembang bersama, sangat bergantung satu sama lain untuk kelangsungan hidup.

Kerentanan hubungan ini juga berarti bahwa hilangnya spesies tawon ara tertentu dapat menyebabkan kepunahan spesies ara yang bergantung padanya, dan sebaliknya. Ini menyoroti pentingnya melestarikan ekosistem tempat mereka berada.

7.2. Sumber Makanan Penting bagi Satwa Liar

Ara adalah sumber makanan yang sangat penting bagi berbagai jenis satwa liar, terutama di hutan hujan di mana buah ara berbuah sepanjang tahun, mengisi kesenjangan pangan ketika buah-buahan lain tidak tersedia.

7.3. Peran dalam Suksesi Ekologi

Beberapa spesies ara, terutama yang bertipe "pencekik" (strangler figs), memainkan peran penting dalam suksesi ekologi. Mereka sering memulai hidup sebagai epifit di kanopi pohon inang, kemudian menjatuhkan akarnya ke tanah, mencekik pohon inang dan akhirnya menggantikannya. Proses ini membantu membentuk struktur hutan dan menciptakan ceruk baru bagi spesies lain.

Singkatnya, ara lebih dari sekadar buah. Ia adalah sebuah ekosistem mini, sebuah mata rantai vital dalam jaring-jaring kehidupan yang kompleks, dan sebuah bukti nyata akan keajaiban mutualisme di alam.

8. Tantangan dan Masa Depan Ara

Meskipun ara adalah tanaman yang tangguh dan penting, budidaya dan kelangsungan hidupnya dihadapkan pada beberapa tantangan di era modern. Mengatasi tantangan ini adalah kunci untuk memastikan ara terus dinikmati oleh generasi mendatang dan terus memainkan peran penting dalam ekosistem.

8.1. Perubahan Iklim

Perubahan pola cuaca, peningkatan suhu ekstrem, kekeringan yang berkepanjangan, dan hujan yang tidak terduga semuanya dapat mempengaruhi produksi ara. Meskipun banyak varietas ara tahan kekeringan, kekeringan ekstrem dapat mengurangi hasil panen dan kualitas buah. Musim dingin yang lebih hangat di beberapa daerah juga dapat mengganggu periode dormansi pohon yang penting untuk produksi buah optimal.

8.2. Penyakit dan Hama Baru

Pergerakan global tanaman dan perubahan iklim dapat memperkenalkan hama dan penyakit baru ke daerah di mana ara sebelumnya tidak memiliki masalah. Virus mozaik ara, meskipun umumnya tidak fatal, dapat mengurangi vitalitas pohon dan hasil panen. Hama seperti nematoda dan kutu dapat menjadi masalah yang lebih signifikan di beberapa wilayah.

8.3. Konservasi Keanekaragaman Genetik

Dengan fokus pada beberapa varietas komersial populer, ada risiko hilangnya keanekaragaman genetik di antara spesies ara. Keanekaragaman genetik ini penting untuk ketahanan terhadap penyakit, hama, dan perubahan iklim di masa depan.

8.4. Tantangan Pasar dan Distribusi

Ara segar adalah buah yang sangat mudah rusak, membuat transportasi jarak jauh menjadi tantangan. Ini membatasi jangkauan pasar untuk ara segar dan meningkatkan biaya. Ara kering memiliki umur simpan yang lebih panjang tetapi persaingannya ketat.

8.5. Edukasi dan Promosi

Di beberapa bagian dunia, ara kurang dikenal atau dikonsumsi secara luas dibandingkan buah-buahan lainnya. Edukasi tentang manfaat kesehatan, fleksibilitas kuliner, dan sejarah ara dapat membantu meningkatkan permintaan dan apresiasi terhadap buah ini.

Masa depan ara tampaknya cerah, dengan meningkatnya minat pada makanan super dan pola makan berbasis tanaman. Dengan penelitian yang berkelanjutan, praktik budidaya yang berkelanjutan, dan upaya konservasi, ara akan terus menjadi bagian integral dari diet dan budaya manusia selama ribuan tahun ke depan.

9. Ara dan Budaya Populer Kontemporer

Meskipun ara memiliki akar yang dalam dalam sejarah dan tradisi, buah ini terus menemukan relevansi dalam budaya populer kontemporer. Dari dapur gourmet hingga tren kesehatan, ara kembali menarik perhatian dan mendapatkan tempatnya di panggung modern.

9.1. Kebangkitan Kuliner Gourmet

Ara telah menjadi bintang di dunia kuliner gourmet. Para koki terkemuka sering memasukkannya ke dalam menu mereka, menyoroti rasa unik dan estetikanya yang menarik. Kombinasi klasik seperti ara dengan keju kambing, prosciutto, atau balsamico telah menjadi favorit di restoran-restoran mewah dan acara-acara makan malam.

9.2. Trend Makanan Sehat dan Vegan/Vegetarian

Dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan dan popularitas diet berbasis tanaman, ara menemukan tempatnya sebagai makanan super yang menonjol. Kandungan serat, mineral, dan antioksidannya menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang mencari makanan bergizi tinggi.

9.3. Media Sosial dan Makanan Visual

Di era media sosial seperti Instagram dan TikTok, estetika makanan memainkan peran besar. Ara, dengan warna-warni yang indah (mulai dari hijau pucat hingga ungu gelap) dan bentuknya yang unik, sangat fotogenik. Hidangan yang menampilkan ara segar sering viral, memicu minat pada buah ini di kalangan audiens yang lebih muda.

9.4. Ara sebagai Tanaman Hias

Selain buahnya, pohon ara juga mendapatkan popularitas sebagai tanaman hias, terutama varietas kecil atau yang dapat tumbuh di pot. Dengan dedaunan yang subur dan tampilan yang menarik, mereka sering menghiasi teras, balkon, atau bahkan interior rumah.

Dari kisah kuno hingga tren modern, ara terus beradaptasi dan tetap relevan, membuktikan bahwa warisannya jauh melampaui sekadar rasa manis yang lezat.

10. Kisah-Kisah Menarik dan Mitos Seputar Ara

Perjalanan ara yang panjang bersama manusia telah melahirkan berbagai kisah, mitos, dan kepercayaan yang menarik dari berbagai budaya di seluruh dunia. Kisah-kisah ini memperkaya pemahaman kita tentang bagaimana manusia memandang dan berinteraksi dengan tanaman yang luar biasa ini.

10.1. Pohon Kehidupan dan Keabadian

Di beberapa tradisi Timur Tengah dan Asia, pohon ara dianggap sebagai "Pohon Kehidupan" atau simbol keabadian. Daunnya yang lebar dan buahnya yang berlimpah sering diinterpretasikan sebagai lambang kesuburan, kelimpahan, dan siklus kehidupan tanpa akhir. Dalam mitologi India kuno, pohon beringin (sejenis ara) dianggap sebagai tempat tinggal para dewa dan sering ditanam di dekat kuil sebagai simbol keberkahan dan umur panjang.

10.2. Sumber Kebijaksanaan dan Pencerahan

Kisah Siddhartha Gautama yang mencapai pencerahan di bawah pohon Bodhi (Ficus religiosa) menjadikan ara sebagai simbol universal kebijaksanaan dan pencarian spiritual. Di bawah naungan pohon ini, Siddhartha merenungkan hakikat keberadaan dan menemukan jalan menuju pembebasan. Oleh karena itu, bagi umat Buddha, pohon ara Bodhi adalah objek venerasi dan meditasi.

10.3. Simbol Fertilitas dan Seksualitas

Karena kemampuannya menghasilkan buah yang melimpah dan strukturnya yang unik (syconium yang berisi banyak biji), ara sering dikaitkan dengan kesuburan dan seksualitas. Dalam beberapa kebudayaan kuno, ara digunakan dalam ritual kesuburan atau sebagai afrodisiak. Bentuk buah ara itu sendiri, ketika dibelah dua, sering diinterpretasikan sebagai simbol organ reproduksi wanita. Dalam mitologi Yunani, ara dikaitkan dengan Priapus, dewa kesuburan, dan Dionysus, dewa anggur dan ekstasi.

10.4. Ara dan Roh Penjaga

Di beberapa kebudayaan Asia Tenggara, pohon ara besar diyakini menjadi rumah bagi roh-roh penjaga atau makhluk halus. Oleh karena itu, pohon-pohon ini sering dihormati dan tidak ditebang sembarangan. Ritual atau persembahan mungkin dilakukan di bawah naungan pohon ara untuk menghormati roh-roh ini dan mencari berkah atau perlindungan.

10.5. Mitos "Buah Terlarang"

Meskipun Alkitab tidak secara eksplisit menyebutkan jenis buah terlarang yang dimakan Adam dan Hawa, banyak interpretasi populer mengaitkannya dengan buah ara. Ini mungkin karena daun ara adalah yang mereka gunakan untuk menutupi ketelanjangan mereka. Jika demikian, ini menambah lapisan simbolisme ara sebagai buah pengetahuan, dosa, dan awal mula kesadaran manusia tentang baik dan buruk.

10.6. Metafora dalam Bahasa dan Sastra

Ara juga telah menginspirasi banyak ungkapan dan metafora. Frasa "fig leaf" (daun ara) telah menjadi idiom yang mengacu pada upaya untuk menutupi sesuatu yang memalukan atau tidak menyenangkan. Dalam sastra, ara sering digunakan sebagai simbol kelimpahan, kemewahan, atau godaan, tergantung pada konteksnya. Misalnya, dalam puisi "The Fig Tree" oleh Mary Gilmore, pohon ara digambarkan sebagai pemberi kehidupan dan kenangan.

Kisah-kisah dan mitos ini tidak hanya menunjukkan signifikansi ara di masa lalu tetapi juga bagaimana buah dan pohon ini terus meresap ke dalam imajinasi kolektif manusia, membentuk cara kita memahami alam dan tempat kita di dalamnya.

11. Penelitian Ilmiah Terbaru tentang Ara

Seiring dengan warisan sejarah dan budayanya yang kaya, ara juga menjadi subjek penelitian ilmiah modern yang intensif. Para ilmuwan terus menggali potensi kesehatan dan nutrisi dari buah ini, mengungkap senyawa bioaktif baru dan mengkonfirmasi klaim tradisional dengan bukti empiris.

11.1. Potensi Antikanker

Salah satu area penelitian yang paling menjanjikan adalah potensi ara sebagai agen antikanker. Beberapa studi in vitro (pada sel) dan in vivo (pada hewan) telah menunjukkan bahwa ekstrak ara atau senyawa bioaktif tertentu dari ara dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker, dan bahkan mengurangi metastasis.

11.2. Pengaruh terhadap Diabetes dan Gula Darah

Meskipun ara memiliki rasa manis yang alami, penelitian telah mengeksplorasi perannya dalam pengelolaan diabetes. Selain seratnya yang membantu memperlambat penyerapan gula, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun ara dapat memiliki efek hipoglikemik.

11.3. Kesehatan Kulit dan Anti-inflamasi

Penggunaan ara dalam pengobatan tradisional untuk masalah kulit telah mendorong penelitian modern ke arah ini. Sifat antioksidan dan anti-inflamasi ara dapat bermanfaat bagi kesehatan kulit.

11.4. Efek Probiotik dan Prebiotik

Kesehatan usus semakin diakui sebagai kunci kesehatan secara keseluruhan. Ara, dengan kandungan seratnya yang tinggi, khususnya serat prebiotik, sedang diteliti untuk perannya dalam memodulasi mikrobioma usus.

11.5. Penelitian Genetik dan Konservasi

Dalam upaya konservasi dan pemuliaan tanaman, penelitian genetik pada ara juga berkembang. Pemetaan genom ara membantu para ilmuwan memahami gen-gen yang bertanggung jawab atas sifat-sifat penting seperti ketahanan terhadap penyakit, kualitas buah, dan adaptasi terhadap iklim.

Penelitian ilmiah terus mengukuhkan posisi ara bukan hanya sebagai buah lezat dengan sejarah panjang, tetapi juga sebagai sumber potensial untuk kesehatan dan inovasi di masa depan.

12. Kesimpulan: Permata Abadi Bernama Ara

Dari catatan sejarah yang paling awal hingga meja makan modern, dari teks-teks suci hingga laboratorium penelitian ilmiah, buah ara telah melintasi ruang dan waktu, meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada peradaban manusia. Lebih dari sekadar buah, ara adalah simbol kelimpahan, kebijaksanaan, kesuburan, dan kehidupan itu sendiri.

Perjalanan kita melalui sejarah ara telah mengungkap perannya yang tak terbantahkan dalam pengembangan pertanian dan kebudayaan, dari Mesopotamia kuno hingga Mediterania modern. Kita telah melihat bagaimana ara menjalin dirinya dalam kain spiritualitas, menjadi referensi dalam kitab-kitab suci dan inspirasi dalam mitologi, mencerminkan kerinduan manusia akan kemakmuran dan pencerahan.

Secara botani, ara adalah sebuah keajaiban. Struktur syconium yang unik dan hubungan mutualistiknya dengan tawon ara adalah salah satu kisah koevolusi paling menakjubkan di alam, sebuah bukti kompleksitas dan keindahan dunia alami. Keragaman spesies Ficus yang luas juga menunjukkan adaptasi dan ketahanan genus ini di berbagai ekosistem.

Nilai gizi ara tak terbantahkan. Dengan kandungan serat, mineral, vitamin, dan antioksidan yang kaya, ara adalah "superfood" alami yang mendukung kesehatan pencernaan, jantung, tulang, dan bahkan menunjukkan potensi antikanker dan antidiabetes dalam penelitian modern. Manfaat kesehatannya menjadikan ara bukan hanya camilan lezat, tetapi juga bagian integral dari diet sehat.

Aspek budidaya ara, yang relatif mudah namun memerlukan pemahaman yang tepat tentang kebutuhan tanaman, memungkinkan para petani dan penghobi untuk menikmati panen buah yang melimpah. Fleksibilitasnya dalam pengolahan—dari ara segar yang empuk, ara kering yang manis, hingga selai dan hidangan gurih—memastikan bahwa ara dapat dinikmati dalam berbagai bentuk, memperkaya pengalaman kuliner kita.

Dalam ekosistem, ara memainkan peran sebagai spesies kunci, menyediakan sumber makanan vital bagi beragam satwa liar dan memfasilitasi regenerasi hutan. Ini mengingatkan kita akan saling ketergantungan yang rumit di alam dan pentingnya menjaga keseimbangan ekologis.

Meskipun dihadapkan pada tantangan seperti perubahan iklim dan penyakit, penelitian dan inovasi terus membuka jalan baru untuk budidaya dan pemanfaatan ara. Kebangkitan ara dalam budaya populer kontemporer, dari hidangan gourmet hingga tren makanan sehat, menunjukkan relevansi dan daya tarik abadi buah ini.

Pada akhirnya, ara adalah permata abadi. Ini adalah buah yang menceritakan kisah, memberikan nutrisi, mendukung kehidupan, dan menginspirasi. Dengan setiap gigitan, kita tidak hanya merasakan manisnya alam, tetapi juga menyambungkan diri dengan warisan ribuan tahun peradaban manusia yang tak terpisahkan dari keajaiban sederhana bernama ara.

Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang komprehensif dan apresiasi yang lebih dalam terhadap buah ara yang luar biasa ini.